top of page

Kembali ke  : Article / Itinerary

Search

Keindahan Masjid Terapung di Laut Merah Jeddah

  • zaldo87
  • Mar 12, 2015
  • 2 min read

masjid-terapung-jeddah-05.jpg

Di kota Jeddah ada sebuah masjid yang menjadi tempat favorit dikunjungi jamaah, yakni Masjid Terapung. Meskipun dalam sejarah perkembangan Islam, masjid ini tidak memberikan arti sejarah apapun. Namun karena lokasinya yang berada di pinggir pantai menyebabkan masjid terlihat seperti terapung di atas permukaan air laut, sehingga menjadi objek yang menarik untuk disinggahi.


Konon katanya masjid terapung ini merupakan tanah wakaf seorang janda kaya raya penduduk di sekitar situ. Setelah kematian almarhum suaminya, dia mewakafkan kekayaannya untuk membangun masjid ini. Keindahan masjid terlihat dapat dirasakan dengan duduk di sekitar taman yang menjorok ke laut. Masjid ini berukuran sekitar 20 x 30 meter. Bagian dalam masjid dihias dengan banyak tulisan kaligrafi. Para jemaah haji Indonesia yang refreshing di pantai ini tidak melewatkan untuk beribadah salat di masjid ini.


masjid-terapung-jeddah-02.jpg

Bukan hanya Masjid Terapung yang bisa dinikmati, air Laut Merah pun menjadi objek favorit jemaah. Bagi mereka yang penasaran, air laut ternyata tidaklah semerah namanya. Disebut begitu karena terdapat ganggang merah di dalam air laut ini.


Dinamakan Laut merah, juga karena di laut ini Firaun memberi perintah agar bayi-bayi di masanya dibuang ke laut untuk mencegah kejatuhan kekuasaan dirinya, sebelum akhirnya Nabi Musa as diselamatkan Allah SWT. Di laut ini pula pernah terbelah dan Nabi Musa as bersama umatnya bisa menyeberang, dan Firaun bersama bala tentaranya binasa ditelan gelombang. Dengan garis pantai sepanjang 80 kilometer, tidak berlebihan bila Jeddah disebut pula sebagai The Bride from The Red Sea atau Pengantin Laut Merah.


masjid-terapung-jeddah-03.jpg

Di kota Jeddah ada sebuah masjid yang menjadi tempat favorit dikunjungi jamaah, yakni Masjid Terapung. Meskipun dalam sejarah perkembangan Islam, masjid ini tidak memberikan arti sejarah apapun. Namun karena lokasinya yang berada di pinggir pantai menyebabkan masjid terlihat seperti terapung di atas permukaan air laut, sehingga menjadi objek yang menarik untuk disinggahi.


Konon katanya masjid terapung ini merupakan tanah wakaf seorang janda kaya raya penduduk di sekitar situ. Setelah kematian almarhum suaminya, dia mewakafkan kekayaannya untuk membangun masjid ini. Keindahan masjid terlihat dapat dirasakan dengan duduk di sekitar taman yang menjorok ke laut. Masjid ini berukuran sekitar 20 x 30 meter. Bagian dalam masjid dihias dengan banyak tulisan kaligrafi. Para jemaah haji Indonesia yang refreshing di pantai ini tidak melewatkan untuk beribadah salat di masjid ini.


masjid-terapung-jeddah-10.jpg

Bukan hanya Masjid Terapung yang bisa dinikmati, air Laut Merah pun menjadi objek favorit jemaah. Bagi mereka yang penasaran, air laut ternyata tidaklah semerah namanya. Disebut begitu karena terdapat ganggang merah di dalam air laut ini.


Dinamakan Laut merah, juga karena di laut ini Firaun memberi perintah agar bayi-bayi di masanya dibuang ke laut untuk mencegah kejatuhan kekuasaan dirinya, sebelum akhirnya Nabi Musa as diselamatkan Allah SWT. Di laut ini pula pernah terbelah dan Nabi Musa as bersama umatnya bisa menyeberang, dan Firaun bersama bala tentaranya binasa ditelan gelombang. Dengan garis pantai sepanjang 80 kilometer, tidak berlebihan bila Jeddah disebut pula sebagai The Bride from The Red Sea atau Pengantin Laut Merah.


 
 
 

Comentarios


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

Kantor Pusat :  The Promenade Building 2nd Floor, Jl. Buncit Raya no.98, Pejaten - Barat, Jakarta - Selatan 12740

Kantor Cabang : 18 Office Park, Unit MZ-E, Jl. TB Simatupang No. 18, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta - Selatan 12520

bottom of page